Tuesday 29 December 2009

Cinta Gila Shilla Part. 4 (Untuk Siapa)

Maaf ya bikin kalian lama nunggu. Ini guys part. 4 nya.
Check it out!

Ditaman sekolah...
Cakka memandangi gambar Oik seksama sambil berfikir apa yang dikatakan teman - temannya.
“Lo suka sama gue Ik?” Batin Cakka. “Tapi kenapa gue gak suka elo. Entah kenapa seo’on - o'onnya Shilla gue lebih suka dia daripada elo. Shilla emang dipuja banyak cowok kayak elo. Tapi dia itu gak tinggi hati karna hal itu, gak kayak lo.” Batin Cakka lagi.

“Apa bener ya kata Debo, Iel, ama Dayat kalau gue harus mencoba untuk punya perasaan sama Oik. Tapi, gue kan sukanya sama Shilla.” Cakka menunduk. “Aku bingung. Tuhan, tolong aku.” Cakka menunduk bingung.

***

Ditilet cewek..
“Ahhh udah! Pusing!!” Kata Sivia memberhentikan acara saling memanggil mereka tadi.

“Yaudah, gue juga capek! Eh, Shil lo mau ngomong apaan tadi?!” Kata Oik sinis.

“Yang mana?” Tanya Shilla menggaruk kepalanya.

“Itu yang tiba - tiba Kak Angel dateng.”

“Ohh, itu gue tadi mau bilang... Hmmm.. Bilang apa ya?” Jiahhaha.....lupa. Emang bener Shilla punya penyakit pikun juga.

“Shillaaa, plis deh. Ini serius!” Lanjut Oik tak sabar.

“Yang mana sih? Aku serius juga! Huft.” Kata Shilla manyun sambil mengingat - ngingat kembali.


“Jiah, bener kan apa gue bilang kalau elo itu penyakitnya bertambah satu. Yaitu pikun!” Kata Sivia nyerocos.

“Jaahhhh elo Vi. Bukannya bantuin gue ngingetin, malah ngejelekin gue!”

“Bukan ngejelekin Shilla, ngejekin! OMG.” Sabar ya Via. Haha...

“Ahhhh udah deh. Pusing gue ngomong sama lo!” Kata Oik sembari pergi.

“Emang gue apaan bisa bikin pusing orang.” Kata Shilla murung.

“Gubrak!!”

Oik kembali kekelas diiringi muka betenya.
“Oik, lo marah sama gue?!” Kata Cakka setelah Oik duduk dikursinya.

“Udah tau nanya.” Kata Oik bete. “Wah, kesempatan ini bisa gue manfaatin nih.” Batin Oik licik.

“Yaudah dehhh. Sorry. Maukan maafin gue?” Kata Cakka lagi.

“Segampang itu lo minta maaf? Gue ngga mau!” Dalam hati Oik menyeringai.

“Trus lo maunya apaan?” Tanya Cakka pasrah. Oik berfikir sejenak.

“Hmm. Gue mau lo ntar malem jam 7 datang kerumah gue sambil bawa bunga juga coklat! Pokoknya harus!”

“Hah? Bunga, coklat? Serius lo Ik? Cuman gara - gara gue kagetin juga.”

“Ya serius lah. Dua rius kalo perlu! Kalo lo ngga mau gue maafin yaudah terserah!” Kata Oik pura - pura ngambek dan hampir kabur untuk menyempurnakan aktingnya. Tapi buru - buru Cakka menahan tangan Oik.
.
“Eh, eh, eh. Iya deh gue mau.” Kata Cakka setengah tidak ikhlas. Daripada jadi ribet masalahnya, pikir Cakka. Oik menyeringai tipis.

“Yaudah, jangan lupa ntar malem.” Cakka dan Oikpun pergi.

***

“Pintar banget lo Ik.” Kata Gita sahabatnya.

“Oik gitu loh. Hahaha.” Oik tertawa puas.

“Jiahh gue juga mau dong kalau gitu.” Kata Gita ngga nyambung. Oikpun bingung.

“Maksud lo mau Git?” Kata Oik menatap Gita. Sehingga wajah mereka hanya berjarak beberapa sentimeter saja.

“Ahh, elo Ik. Jauh dikit napa?!” Kata Gita mendorong pelan kepala Oik. “Maksud gue.. Gue juga mau dijodohin sama Debo.” Lanjut Gita.

“Jaahh.. Bilang dong daritadi. Nih, serahin sama Oik The Princess Of...... Of apa ya?? Oya, Of Magic! Eh, itukan Rizuki. Ganti ganti, The Princess Of Beatiful. Hahaha.” Ujar Oik narsis. sepertinya ia senang sekali hari ini.

“Jah, narsis lo. Tapi janji ya?” Kata Gita mulai serius.

“Sip. Eh, tuh Si Debo. Beraksi!” Kata Oik menarik tangan Gita menuju ketempat Debo yang lagi main basket bersama Cakka cs (tanpa Obiet).

“Kotak kaleee.” Kata Gita.

“Sekalian aja segitiga!” Jawab Oik.

“Hahaa.” Mereka tertawa kecil.

“Debo!” Panggil Oik. Reflek Debo yang sedang memegang bola langsung melempar bola itu kesembarang tempat, alhasil bola itu jatuh ke muka Cakka.

“Waddooooooohhhhhhh.........awwww!!!!!!!!!” Kata Cakka sambil memegang wajahnya yang terkena bola itu. “Deboooooooooooooooooooo” Teriak Cakka sehingga Shilla yang sedang berada tidak jauh dari situ langsung menoleh dan reflek berlari kearah Cakka.

“Aa....a...a....mpun Cak....sumpah gue kagak sengaje...ampun Cak.....piss dah..” Kata Debo memelas sangat. Oik langsung buru - buru menolong Cakka tapi Shilla udah duluan nolongin Cakka.

“Duhh. Cak, kamu gak papa kan? Kakinya sakit ya?” Kata Shilla perhatian. Cakka senyum - senyum sendiri. Melupakan wajahnya yang sakit ditimpuk bola tadi. So sweet.

“Ha? Ga apa kok. Bukan kaki aku yang sakit Shil, tapi wajahku nih tepatnya mataku."

“Oh, hidungnya.. Gak kenapa - napa kok tuh.” Gubrak deh. Sebenarnya niat nolongin gak sih ni anak.

“Bukan hidung tapi Mata. M-A-T-A. Ini nih.” Kata Cakka nunjukin matanya.

“Ohh, bilang dong daritadi. Sakit ya? Mau aku anterin ke UKS gak??” Kata Shilla sambil mengusap - ngusap lembut mata Cakka. Cakka benar - benar nyaman berada di posisi ini. Ia sangat merindukan Shilla-nya.

Di tepi lapangan Oik terlihat jealous melihat kedekatan CakShil. Oik berlari tak tentu arah, dia berlari ke tong sampah, ke kebun binatang, dan keujung kulon. Hahaha.

“Eh, Oik! Tungguin aku!!” Kata Gita sambil mengejar Oik. Karna kesal, Oik tidak memperdulikan temannya itu. Dia terus berlari sambil menunduk. Alhasil, ia menabrak seseorang.

“Aw! Kalau jalan liii....” Kata cowok yang ditabrak Oik itu memotong kalimatnya setelah mengetahui siapa yang ditabraknya.
.
“Sorry, gue gak sengaja.” Kata Oik menghapus air matanya.

“Ga papa kok. Loh kamu kenapa Ik? Kayak ada masalah gitu.” Ternyata cowok itu adalah Obiet.

“Hah? Ga kenapa - napa kok. Cuman lagi buru - buru aja. Sorry ya Biet.” Kata Oik tersenyum, menutupi kesedihannya.

“Oik, kalau lo ada masalah lo cerita aja. Siapa tau gue bisa bantuin elo..” Kata Obiet menyentuh pundak Oik. Berusaha menenangkannya.

“Beneran Obiet. Gue gak kenapa - napa.” Ujarnya masih dengan senyum palsu.

“Trus kenapa lo nangis?”

“Nangis? Ahh ngga kok. Ini cuman kena debu aja kali tadi pas gue lari.” Dusta Oik.

“Beneran gak apa - apa?”

“Oik!” Panggil Gita.

“Oik. Lo kok ninggalin gue sih!” Kata Gita setengan ngos - ngosan.

“Ehhh. Gue tadi buru - buru.” Ucap Oik cepat.

“Buru - buru karna Ca..” Oik segera menutup mulut Gita yang hampir keceplosan.

“Gitaaa..” Kata Oik sedikit berbisik.

“Eeeehhhh.. Obiet, gue pergi dulu ya sama Gita.” Kata Oik menarik tangan Gita.

“Iyaa...iyaa... Kalau ada masalah, aku siap jadi sandaran kamu kok.”

***

“Cakkkaaa!!!” Teriak Debo. Cakka yang sedang nyaman dalam posisinya pun menoleh.

“Kenapa Deb?” Tanyanya lugu.

“Lo ngga tau tadi Oik jealous ngeliat kalian beduaan kayak gini!”

“Emang tadi ada Oik? Kok gue ngga tau?” Kata Cakka merasa tak bersalah. Yang penting ada Shilla dismapingnya sekarang.

“Iyaaa. Tadi gue juga gak ngeliat Oik.” Ucap Shilla.

“Uhh, kalian sih asik pacaran! Tadi Oik lari sambil nangis tau gak!” Seru Debo yang masih ditepi lapangan.

“Hah? Oik?” Shilla baru ingat kalau dia udah janji ga akan ngedeketin Cakka lagi demi Oik. “Ehhh, Cak, sorry tadi gue....” Shilla memotong pembicaraannya dan memilih kabur mencari Oik.
“Shilllaaa! Seneng banget sih lo nghindar dari gue." Panggil Cakka, tapi Shilla terus berlari tak memperdulikannya.

Diperjalanan, Shilla melihat Oik dan Gita bersama anak - anak Caikers. terlihat Oik sedang entah itu mengadu atau mencurahkan isi hatinya.

“Duh, gimana nih. Ada anak Caikers lagi. Gue jadi gak enak ati ngomongnya.” Kata Shilla bolak balik kebingungan sekaligus gugup. “Samperin gak ya? Duh, bingung nih! Samperin aja lah!” Kata Shilla memberanikan diri.

“Eh, Oik....” Kata Shilla sambil menunduk karna anak - anak Caikers menatapnya tak suka.

“Ngapain lo kesini? Belum puas lo nyakitin hati gue?! Belum puas?!” Kata Oik marah. Belum pernah Shilla melihat OIk memarahi dirinya seperti ini. Bagi Shilla, Oik juga sahabatnya.

“Maafin gue Ik. Tadi gue gak tau kalau lo ada disana juga!” Kata Shilla merasa bersalah.

“Emang dasar kecentilan aja!” Kata Fhily salah satu anak Caikers.

“Bukan gitu. Tapi gue bener - bener gak liat Oik tadi...” Ucap Shilla sambil menahan air matanya.

“Oh ya??” Kata Faith memojokan Shilla.

“Udah. Pokoknya gue gak mau tau! Mulai sekarang lo bukan temen gue lagi! Dan lo dikeluarin dari cheers!!” Kata Oik bener marah. Shilla kaget sambil memandang Oik tak percaya.

“Hah? Jangan dong Ik. Lo mentega banget sama gue.” Kata Shilla dengan mata yang berkaca - kaca. Sehingga Gita bisa bercermin sambil dandan. Hehe.

“Lo tuh yang tega sama gue!” Jawab Oik keras. Sehingga membuat Shilla mati kutu dihadapannya.

“Ta...ta...ta...pi....Ik........” Jawab Shilla terputus putus. Shilla hampir menangis. Ia tak sanggup lagi menahan buliran air dari matanya. Dan dengan tak berdaya air matanya turun begitu saja.

Anak - anak CSF sedang berjalan - jalan dikoridor sekolah sambil bersenda gurau. Mereka melewati Shilla yang tengah dilabrak oleh Oik. Cinda yang berada di posisi belakang dan kebetulan melihat Shilla, segera memberhentikan teman - temannya.

“Eh, guys. Iitu Shilla kenapa nangis?” Kata Cinda.

“Haa? Mana?” Kata Mirandha celingak celinguk.

“Iya tuh. Mana?” Kata Kaila juga ikutan celingak celinguk.

“Itu tuh. Yang lagi sama Oik, Gita, dan anak - anak Caikers.” Kata Cinda menunjuk kearah Shilla.

“O, iya itu Shilla kenapa nangis?” Kata Manda.

“Wah, anak - anak Caikers kayaknya mau nyari masalah nih sama kita.” Kata Silvi sambil sedikit mengangkat lengan bajunya.

“Jaaahhh elo Sil. Sok jago lo. Lawan ayam aja K.O” Kata Deffie.

“Hohooo. Lo belum tau kekuatan gue ya. Kemarin gue aja berhasil kabur dari anjing pudel.” Kata Silvi. Devi ngakak setengah mati. CSF yang lain hanya menggeleng - gelengkan kepala.

“Gagh lucu, Silvi!” Kata anak CSF kompak.

“Oh, gitu ya......” Kata Silvi gigit jari.

"Lucu - lucu." Kata Devi sambil ngikik. "Haha anjing pudel." CSF menggeleng - gelengkan kepala lagi.

“Udah kita kesana aja yuuk. Kita selamatin Shilla” Kata Nadin si member baru di CSF yang gosipnya cinlok sama Putra yang juga member baru dari CSF. Haha..... *dilemparinsepatusuperjumbosamanadin*

“Ayyyuukkkk.” Kata CSF kompak

***

“Heh! Kalian ngapain gangguin Shilla??!” Seru Tasya Baru sambil melotot. Sorry yeee buat Twin Tasya. Namanya disini ada yang Tasya Baru dan Tasya lama. Hehe. Biar gak bingung.

Anak - anak CSF lainnya seperti Kaila, Devi, Mirandha, dan Manda menghibur Shilla. Sambil menanyakan Shilla apa yang terjadi.

“Lo kenapa Shill. Kok nangis? Lo dilabrak ya.” Kata Mirandha.

“Iya Shill. Gue ngeliat lo nangis gue juga pengen nangis. Hiks hiks.” Kata Deffie sok sensitive.

“Alahh. Lebay sangat lo Dev.” Kata Manda.

“Heh! Kalian tuh kenapa sih??! Selalu aja gangguin Shilla.” Kata Putra.

“Eh, lo anak baru di CSF tapi sok tau banget ya!” Kata Faith.

“Eh, lo ngomong tuh dijaga ya!! Gue walaupun baru di CSF. Tapi gue tau kalau kalian itu suka gangguin Shilla!” Seru Putra.

“Heeyy Putraa. Ini tuh bukan masalah lo! Jadi lo gak usah ikut campur deh! Lagian lo gak malu apa di CSF cuman elo sendiri yang cowok. Apa lo gak takut ntar lo jadi kecewek - cewekan..” Kata Oik pedas. Sehingga membuat Putra ingin menampar Oik, tapi hal itu dicegah oleh Kaila.

“Udah Put, biarin aja mereka ngomong gitu. Yang penting elo bukan yang kayak mereka bilang. Mereka itu cuman bisa ngomong doang!!” Kata Kaila nenengin Putra. Salah satu anak Caikers, Monica berdiri sambil menatap CSF sinis.

“Lo kenapa berdiri Mon?” Tanya Gita.

“Gue mau ketoilet!!” Seru Monica sambil pergi dengan gaya yang angkuh.

“Jaaah, kirain apaan.” Kata Gita.Anak - anak Caikers menahan malu, sedangakan anak - anak CSF menahan tawa.

“Ngapain kalian ketawa!!” Kata Gita.

“Suka - suka kita dong! Emang ada peraturan yang ngelarang kita ketawa” Kata Tasya lama. Makin lama suasana makin panas. Semua anak - anak Caikers dan CSF saling beradu mulut.

“Eh, elo jadi orang jangan sok deh ya!!!” Kata salah satu anak Caikers, Riri.

“Elo tuh yang sok!!!” Kata Manda.

“Eh, kalian jangan ikut campur masalah gue deh ya!!” Kata Oik.

“Masalah Shilla masalah kita juga!!” Kata Cinda.

“Hah? Gak salah tuh?! Emang kalian siapanya Shilla. Lagipula genk kalian Cewek Sejagad Forever! Gak ada nyambung - nyambungnya dengan Shilla!” Seru Oik.

“Hahaha. Ketinggalan berita Bu?! Lo gak tau kalau CSF sekarang artinya Cakka Shilla Fevers?! Hoho. Percuma ngaku - ngaku gaul tapi nyatanya gak sesuai kenyataan!” Kata Tasya lama angkat bicara.

“Hah? Cakka Shilla Fevers? Cakka Shilla Demam sekalian! Haha..” Ujar Oik tertawa sok renyah meneremehkan.

“Ha...ha....ha..” Kata Manda pura - pura tertawa. “Gak lucu!” Lanjut Manda.

Suasana semakin panas. Adu mulut terjadi antara CSF dan Caikers serta Oik dan Gita. Shilla hanya kebingungan diantara mereka. Keributan mereka akhirnya sampai ditelinga Bu Okky, kepala sekolah Star School.

“Ada apa ini?!” Seru Bu Okky. Anak - anak CSF, Caikers, Oik, Shilla, dan Gita langsung menoleh ke sumber suara dan melongo seperti batu.

“Ikut Ibu ke dokter!” Kata Bu Okky. Murid - muridnya melongo. "Ehm. Maksud saya, ikut Ibu ke kantor!!" Seru Bu Okky lebih keras dan bergegas menuju kantor kepala sekolah.

Apa yang akan terjadi sehabis ini? Apakah ada kejadian seru lagi antara CSF dan Caikers??? *pastiada*
Apakah Cakka akan memilih Shilla??? Atau mungkin Cakka akan memilih Oik???
Jawabannya ada dipart 5!

Hoho....to all anak2 Caikers, mav ea disini kalian jadi antagonis. Tapi hal ini semata - mata hanya bertujuan untuk membuat cerita ini semakin seru.
Just a story kok. Hehe
Oyaa, to all CSF atau FC couple lain yang mau dimasukin namanya komen langsung aja ea dan aku mau minta maaf yang namanya gak dimasukin, atau yang dialognya sedikit. Huhu, bingung sih soalnya.
Don’t forget to commentya.

~Cakka Shilla Life For Love~

No comments:

Post a Comment

I accept all kind of comments (including flame). I need your opinion about my works, so I'll better than this time. Don't forget to comment, guys :)